Makna Hijrah Menurut KH. Husein Muhammad

Tahun baru Hijriah telah kita lewati bersama. Dengan suka cita dan kegiatan-kegiatan yang menunjukan kita bangga dan bahagia menjadi Umat Islam. Banyak ditemukan di beberapa Media Sosial. Banyak yang mengucapakan ucapan Tahun baru Hijriah dengan begitu semarak dan serempak.

Momentum dan fenomena ini sangatlah baik dan bersifat Positif. Bisa dijadikan acuan waktu untuk berhijrah dengan meninggalkan segala keburukan dalam hidup kita menjadi baik dan lebih baik lagi.

Namun prosesnya haruslah diperhatikan juga. Karena banyak ditemukan proses hijrah yang masih salah kaprah. Yang lebih mengedapnkan hijrah luaran. Sedangkan yang berada didalam tidak berhijrah.

Baca juga :

Inilah Tiga Nilai Penting Hijrahnya Nabi Muhammad SAW

Inilah Makna Hijrah dan Perbedaannya

Perhatikan pesan dari Kiai Husein Muhammad dari Cirebon, di akun twitternya, yang beliau tulis pada hari Selasa tanggal 11 September kemarin. Semoga apa yang diungkapannya memberikan pemahaman yang dalam bagi kita semua dalam berhijrah.

"Hijrah itu meninggalkan hasrat-hasrat rendah, moral buruk, dan kekeliruan-kekeliruan menuju kehidupan yang lebih baik dan berakhlak mulia. Bila engkau masih bohong, caci-maki, menghina, memusuhi, dan buruk sangka, kau belum berhijrah. Ia juga bukan soal ganti busana".

Kiai Husein memberi pesan bahwa tahun baru hijriah adalah momentum untuk meninggalkan segala perbuatan yang mengandung keburukan. Pada tahun baru inilah saatnya hijrah dari berbagai hasrat rendah menuju peradaban akhlak yang mulia.

Apabila seorang muslim masih suka mencaci-maki, berperilaku kasar, menghina, berburuk sangka, dan melontarkan kata-kata kebencian, maka sejatinya ia belum bisa dikatakan berhijrah. Berhijrah juga bukan tentang pergantian busana. Justru hijrahnya seorang muslim adalah menampilkan akhlak yang baik, bersikap ramah dan toleran terhadap segala macam perbedaan.

Demikianlah tentang Makna Hijrah Menurut KH. Husein Muhammad yang bisa terpaparkan. Semoga dapat menjadi wasilah pengingat dan pembelajaran kembali bagi kita semua dalam memahami dan mengamalkan apa yang sudah dijelaskan diatas.

Bagikan Ini Ke :