MASIGNCLEAN103

Kisah Permintaan Nabi Yusuf Kepada Allah SWT untuk Dipenjarakan

Waktu itu Nabi Yusuf masih muda. Beliau digoda oleh Zulaikhah, istri Kepala Kepolisian Negara Mesir pada jaman itu. Sebagai istri pejabat yang terhormat, berharta, dan juga sangat cantik. Ia sanggup memberikan apa saja kepada Nabi Yusuf dengan segala kelebihan, kewenangan dan fasilitas yang dimilikinya.

Kisah Permintaan Nabi Yusuf Kepada Allah SWT untuk Dipenjarakan

Akan tetapi, meskipun posisi Nabi Yusuf cukup lemah karena statusnya sebagai pembantu rumah tangga bagi keluarga Zulaikhah, beliau sanggup dan mampu menolak godaan-godaan dari sang majikan itu hingga akhirnya selamat dari jebakan kemaksiatan karena senantiasa ingat kepada Allah SWT.

Penolakan Nabi Yusuf atas ajakan Zulaikhah untuk melakukan perzinaan itu diungkapkan oleh Zulaikhah yang terdapat dalam Al Qur’an Surah Yusuf, ayat 32:

وَلَقَدْ رَاوَدْتُهُ عَنْ نَفْسِهِ فَاسْتَعْصَمَ

Artinya : "Dan sesungguhnya aku (Zulaikhah) telah menggoda dia (Yusuf)untuk aku tundukkan dirinya, akan tetapi dia menolakku".

Kisah penolakan Nabi Yusuf atas ajakan Zulaikhah untuk berselingkuh dapat dijadikan pelajaran berharga dalam kehidupan sehari-hari. Dikehidupan masyarakat kita sekarang, dimana nilai-nilai moral dan ketaatan kepada Allah SWT terus mengalami penurunan. perselingkuhan semakin sering terjadi di mana-mana.

Ajakan perselingkuhan kepada Nabi Yusuf oleh Zulaikhah disebabkan karena mereka hidup dalam satu rumah dimana kedudukan Zulaikah di rumah itu lebih tinggi, yakni sebagai istri majikan yang bernama Tuan Futhifar. Sebagai majikan, Zulaikhah tentu sering berinteraksi dengan Nabi Yusuf dalam kehidupan sehari-hari di rumah itu. Kepribadian Nabi Yusuf yang sangat santun dengan wajah yang sangat tampan inilah yang membuat hati Zulaikhah secara diam-diam jatuh hati padanya.

Saat ada kesempatan untuk menggoda Nabi Yusuf, yakni ketika sang suaminya tak ada di rumah, Zulaikhah benar-benar tidak mampu mengendalikan hawa nafsunya, kemudian secara terbuka menggoda Nabi Yusuf. Beruntunglah dan selamatlah mereka berdua karena Nabi Yusuf menolak untuk berzina. 

Untuk menghindari dari godaan-godaan perzinaan Zulaikhah, Nabi Yusuf kemudian berdo'a kepada Allah SWT agar beliau dimasukkan ke dalam penjara sebagaimana termaktub dalam Surah Yusuf, ayat 33:

َقالَ رَبِّ السِّجْنُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا يَدْعُونَنِي إِلَيْهِ ۖ وَإِلا تَصْرِفْ عَنِّي كَيْدَهُنَّ أَصْبُ إِلَيْهِنَّ وَأَكُنْ مِنَ الْجَاهِلِينَ

Artinya : "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh".

Setelah berdo'a seperti itu, Allah SWT mengabulkan do'a beliau, dan beliau pun dipenjarakan oleh suami Zulaikhah meski beliau tidak bersalah.

Sebagaimana termaktub dalam Surat Yusuf ayat 34 :

فاسْتَجَابَ لَهُ رَبُّهُ فَصَرَفَ عَنْهُ كَيْدَهُنَّ ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Artinya : "Maka Tuhannya memperkenankan do'a Yusuf dan Dia menghindarkan Yusuf dari tipu daya mereka. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".

Dengan dimasukkannya Nabi Yusuf ke dalam penjara, maka opini publik menjadikan Nabi Yusuf bersalah dalam kasus percobaan perzinaan antara Zulaikhah dan Nabi Yusuf. 

Beliau tidak keberatan dengan opini publik seperti itu, meski beliau jelas-jelas tidak bersalah. Bagi Nabi Yusuf menghindari perzinaan itu lebih penting dari pada sekedar mempertahankan nama baik beliau. 

Dan dipenjarakan adalah bermaksud untuk menjaga nama baik dan kehormatan keluarga majikannya. Beliau meyakini bagaimanapun Allah lebih tahu tentang hal yang sebenarnya terjadi.

Pembelajaran yang dapat kita ambil dalam cerita Nabi Yusuf diatas adalah untuk tidak mendekati maksiat (Zina) seberat apapun cobaan dan akibatnya. Sebagaimana yang dilakukan Nabi Yusuf, beliau teguh dan bersedia menerima akibat dari apa yang tidak beliau lakukan. Beliau ikhlas dan tidak takut masuk penjara, tetapi beliau sangat takut kepada Allah SWT apabila melakukan Maksiat (Zina).

Karena Allah SWT akan memberikan perlindungan di hari Kiamat kepada siapa saja yang menolak berzina, maka siapa pun, baik perempuan maupun laki-laki, yang menolak berzina sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi Yusuf dengan alasan takut kepada Allah SWT, akan mendapat perlindungan dari Allah SWT.

Mereka dijamin keselamatan dan kenyamanannya oleh Allah SWT sebagaimana seorang pemimpin yang adil; seorang pemuda yang menyibukkan diri dengan ibadah kepada Allah SWT; seseorang yang hatinya selalu bergantung atau terikat pada masjid; dua orang yang saling mencintai karena Allah SWT lalu berkumpul dan berpisah kerana Allah; orang-orang yang selalu ikhlas dalam bersedekah; dan seseorang yang ketika berdzikir kepada Allah dalam kesendiriannya selalu meneteskan air matanya.

Demikianlah tentang Kisah Permintaan Nabi Yusuf Kepada Allah SWT untuk Dipenjarakan yang bisa terpaparkan. Semoga dapat menjadikan wasilah pengingat dan pembelajaran kembali bagi kita semua dalam memahami dan mengamalkan apa yang sudah dijelaskan diatas.
Bagikan Ini Ke :
Admin