Kita semua berharap do'a yang kita minta kepada Allah SWT diterima dan dikabulkan oleh-Nya. Maka dari itu kita dianjurkan untuk menjaga adab-adab atau menggunakan tata cara yang seharusnya dilakukan oleh orang yang meminta sesuatu kepada Allah SWT.
Menurut Syekh M Ibrahim Al-Baijuri; sejumlah syarat dan adab bagi orang yang berdo'a Adalah mengisyaratkan untuk memastikan kehalalan makanan yang dikonsumsi olehnya.
Orang yang berdo'a juga harus yakin akan ijabah atau pengabulan do'anya. Orang yang berdoa juga harus menjaga kesadaran. Jangan sampai berdo'a dalam keadaan hati lalai dari Allah. (Al-Baijuri, Tuhfatul Murid ala Jauharatit Tauhid, [Indonesia, Daru Ihyail Kutubil Arabiyyah: tanpa catatan tahun] halaman 92).
Syekh M Ibrahim Al-Baijuri mengatakan bahwa permintaan dalam do'a tidak mengandung dosa atau pemutusan hubungan silaturahmi. Do'a sejatinya tidak berisi harapan atas terwujudnya penyia-nyiaan terhadap hak umat Islam.
Orang yang berdo'a dianjurkan untuk memanfaatkan waktu-waktu ijabah di mana pintu langit dibuka. Orang yang berdo'a dianjurkan dalam keadaan suci dan menghadap kiblat.
Orang yang berdo'a dianjurkan untuk memanfaatkan waktu-waktu ijabah di mana pintu langit dibuka. Orang yang berdo'a dianjurkan dalam keadaan suci dan menghadap kiblat.
ومن آدابه أن يتحرى الأوقات الفاضلة كان يدعو في السجود وعند الأذان والإقامة ومنها تقديم الوضوء والصلاة واستقبال القبلة ورفع الأيادي إلى جهة السماء وتقديم التوبة والاعتراف بالذنب والإخلاص وافتتاحه بالحمد والصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم وختمه بها وجعلها في وسطه أيضا
Artinya : "Salah satu adabnya adalah menggunakan waktu-waktu yang utama, yaitu berdo'a saat sujud, berdo'a saat jeda antara azan dan iqamah. Salah satu adabnya lagi adalah bersuci terlebih dahulu, shalat, menghadap kiblat, mengangkat kedua tangan ke arah langit, bertobat terlebih dahulu, pengakuan dosa terlebih dahulu, ikhlas dalam berdo'a, membuka do'a dengan tahmid dan shalawat nabi, mengakhiri do'a dengan shalawat nabi, dan juga membaca shalawat nabi di tengah do'a". (Syekh M Ibrahim Al-Baijuri, Tuhfatul Murid ala Jauharatit Tauhid, [Indonesia, Daru Ihyail Kutubil Arabiyyah: tanpa catatan tahun] halaman 92).
Adapun secara ringkas, adab dan tata cara berdo'a dapat dikatakan sebagai berikut ini :
1.Memakan yang halal.
2.Meyakini ijabah do'anya.
3.Menjaga hati agar tidak lalai saat berdo'a.
4.Tidak meminta sesuatu yang mengandung dosa.
5.Tidak meminta sesuatu yang dapat memutuskan silaturahmi.
6. Tidak meminta sesuatu yang dapat menyia-nyiakan hak umat Islam.
7. Tidak meminta sesuatu yang mustahil secara umum.
8. Memanfaatkan waktu-waktu yang afdhal dalam berdo'a, yaitu waktu sujud dan waktu jeda antara azan dan iqamah.
9. Wudhu dan shalat terlebih dahulu sebelum berdo'a.
10.Menghadap kiblat dan mengangkat tangan saat berdo'a.
11.Tobat dan mengakui dosa terlebih dahulu sebelum berdo'a.
12.Ikhlas dalam berdo'a.
13.Membuka do'a dengan tahmid dan shalawat nabi.
14.Mengakhirinya dengan shalawat nabi.
15.Membaca shalawat nabi di tengah do'a.
Semua adab dan syarat ini dianjurkan untuk diamalkan dalam berdo'a. Semua adab dan syarat ini diharapakan dapat mendekatkan do'a dan ijabah atau pengabulan do'a itu sendiri.
Wallahu a'lam...
Demikianlah tentang 15 Tata Cara Dalam Berdo'a Agar Cepat Dikabulkan Allah SWT yang bisa terpaparkan. Semoga bisa menjadi wasilah pengingat dan pembelajaran kembali bagi kita semua dalam memahami dan mengamalkan apa yang sudah dijelaskan diatas.
Wallahu a'lam...
Demikianlah tentang 15 Tata Cara Dalam Berdo'a Agar Cepat Dikabulkan Allah SWT yang bisa terpaparkan. Semoga bisa menjadi wasilah pengingat dan pembelajaran kembali bagi kita semua dalam memahami dan mengamalkan apa yang sudah dijelaskan diatas.
Bagikan Ini Ke :
comment 0 Komentar
more_vert