Allah SWT satu-satunya yang wajib disembah. Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa. Dia-lah Tuhan yang menciptakan alam ini. Allah pula yang menjadikan manusia dan menetapkannya sebagai makhluk yang paling mulia di alam dunia ini. Banyak kelebihan manusia dibandingkan dengan makhluk Allah yang lainnya, seperti hewan, tumbuh-tumbuhan, benda-benda lain. Allah memberikan kepada manusia bentuk kejadian yang sempurna dan diberikan-Nya akal pikiraran.
Manusia wajib bersyukur kepada Allah atas nikmat yang telah diberikan. Bersyukur kepada Allah tidak cukup hanya dengan mengucapkan Alhamdulillah saja, akan tetapi harus pula dilahirkan dalam bentuk pengabdian din atau berbakti kepada-Nya.
Kewajiban mengabdikan diri atau berbakti kepada Allah ialah dengan menyembah-Nya (shalat). Allah-lah yang wajib disembah dan tidak ada sekutu bagi-Nya.
Menyembah Allah adalah pengabdian atau bakti yang paling utama bagi manusia, sebagaimana firman Allah, yang berbunyi :
Manusia wajib bersyukur kepada Allah atas nikmat yang telah diberikan. Bersyukur kepada Allah tidak cukup hanya dengan mengucapkan Alhamdulillah saja, akan tetapi harus pula dilahirkan dalam bentuk pengabdian din atau berbakti kepada-Nya.
Kewajiban mengabdikan diri atau berbakti kepada Allah ialah dengan menyembah-Nya (shalat). Allah-lah yang wajib disembah dan tidak ada sekutu bagi-Nya.
Menyembah Allah adalah pengabdian atau bakti yang paling utama bagi manusia, sebagaimana firman Allah, yang berbunyi :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Terjemahnya : "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusla melainkan supaya mereka menyembah-Ku". (Q.S Adz-Dzariat 56)
Dan ayat tersebut menunjukkan bahwa mengabdikan diri kepada Allah adalah kewjiban yang dipenntahkan oleh Allah SWT kepada jin dan manusia. Penyembahan itu hanya kepada Allah semata-mata.
Menyembah dan berdo’a kepada sesuatu selain Allah seperti kepada manusia, kuburan, patung, binatang atau kepada benda-benda yang dikeramatkan adalah perbuatan yang sangat terlarang. Perbuatan tersebut dinamakan perbuatan syirik. Orangnya disebut musyrik. Perbutan syirik ialah perbuatan mempersekutukan Allah dengan sesuatu. Perbuatan mempersekutukan Allah itu adalah dosa paling besar dansekaligus merendahkan martabat manusia itu sendiri yang telah dimuliakan Allah melebihi makhluk lain. Allah tidak akan mengampuni dosa orang yang mempersekutukan Allah atau musyrik tersebut. Larangan Allah terhadap perbuatan syirik itu dinyatakan dalam firman-Nya yang berbunyi :
يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
Terjemahnya : "Hai anakku, Janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". (Q.S Al-Luqman 13)
Cara berbakti kepada Allah SWT
Untuk mengabdikan diri atau berbakti kepada Allah telah ditentukan, secara garis besar sebagai berikut :
a. Mengabdikan diri (beribadah) hanya kepada Allah Yang Maha Esa. Ini berarti cara berbakti kepada Allah SWT tidak boleh musyirik. Perbuatan syirik atau mempersekutukan Allah itu adalah dosa paling besar. Bahlkan sehubungan dengan kemusyirikan ini Allah menegaskan dalam firman-Nya:
Terjemahnya : "Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dan (syirik) itu". (Q.S An-Nisa 48).
Di samping itu pula, apabila kita berbakti atau berdo’a seyogyanya kita langsung kepada Allah SWT, tidak kepada batu-kayu, binatang,tumbuh-tumbuhan, gunung dan sebagainya, agar terhindar dan
kemusyiikan.
Cara berbakti kepada Allah SWT
Untuk mengabdikan diri atau berbakti kepada Allah telah ditentukan, secara garis besar sebagai berikut :
a. Mengabdikan diri (beribadah) hanya kepada Allah Yang Maha Esa. Ini berarti cara berbakti kepada Allah SWT tidak boleh musyirik. Perbuatan syirik atau mempersekutukan Allah itu adalah dosa paling besar. Bahlkan sehubungan dengan kemusyirikan ini Allah menegaskan dalam firman-Nya:
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ
Terjemahnya : "Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dan (syirik) itu". (Q.S An-Nisa 48).
Di samping itu pula, apabila kita berbakti atau berdo’a seyogyanya kita langsung kepada Allah SWT, tidak kepada batu-kayu, binatang,tumbuh-tumbuhan, gunung dan sebagainya, agar terhindar dan
kemusyiikan.
Firman Allah :
Terjemahnya : "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendo’a apabila ia berdo'a kepada-Ku, maka hendaklahmereka itu memenuhi (segala permintaan)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selaludalam kebenaran". (Q.S Al-Baqarah 186).
b. Adapun lainnya, cara berbakti kepada Allah seperti untuk pelaksanaan shalat, shaum, zakat, Ibadah Haji dan sebagainya, sebagaimana yang harus kita pelajari dalam ilmu Ibadah Syariah.
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Terjemahnya : "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendo’a apabila ia berdo'a kepada-Ku, maka hendaklahmereka itu memenuhi (segala permintaan)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selaludalam kebenaran". (Q.S Al-Baqarah 186).
b. Adapun lainnya, cara berbakti kepada Allah seperti untuk pelaksanaan shalat, shaum, zakat, Ibadah Haji dan sebagainya, sebagaimana yang harus kita pelajari dalam ilmu Ibadah Syariah.
Demikianlah tentang Berbakti Kepada Allah SWT yang bisa terpaparkan, semoga bisa menjadi wasilah pembelajaran dan pengingat kembali bagi kita semua dalam memahami dan mengamalkan dari pengamalan makna dari keimanan kita kepada Allah SWT.
Bagikan Ini Ke :
comment 0 Komentar
more_vert