MASIGNCLEAN103

INILAH SUNNAH-SUNNAH MANDI DAN CARA MENGERJAKANNYA

SUNNAH-SUNNAH MANDI DAN CARA MENGERJAKANNYA - Sebagaimana tulisan sebelumnya tentang mempersiapkan diri untuk mengerjakan shalat setelah bangun dari tidur malam, kita selaku umat islam hendaknya mandi dan berwudhu untuk mengerjakan sholat Shubuh berjama'ah. Dengan melaksanakan sunnah-sunnah Nabi didalamnya, kita bisa mendapatkan pahala dalam mengerjakannya. Adapun yang berkenaan sunnah-sunnah mandi adalah sebagai berikut :
Baca juga :
- SUNNAH-SUNNAH BANGUN TIDUR 
- SUNNAH-SUNNAH ISTINJA

Sunnah Mandi, Mandi

SUNNAH MANDI 
Kita harus segera mandi jika terbangun dari tidur setelah Shubuh, agar shalat Shubuh dapat dikerjakan secara berjama'ah. Adalah suatu kesalahan besar untuk menunda mandi janabat hingga matahari terbit, karena malaikat rahmat tidak akan masuk ke dalam rumah yang ada orang (pria atau wanita) yang menunda mandi wajibnya. (Hr. Tirmidzi Misykat)

CARA MENGERJAKAN MANDI MENURUT SUNNAH
1. Kedua tangan hingga ke pergelangan dicuci tiga kali, dengan niat membersihkan diri dari najis. Kemudian najis yang terdapat di bagian tubuh manapun harus dicuci bersih, walaupun kita tidak dalam keadaan junub. Dubur dan qubul harus dicuci bersih walaupun tidak buang air. Kemudian berwudhu sesuai dengan cara sunnah. Akan tetapi kaki dicuci nanti setelah selesai mandi, kemudian air dikucurkan ke atas kepala, bahu kanan dan bahu kiri masing-maing tiga kali. Kita harus memastikan bahwa air mengenai seluruh dan setiap bagian tubuh, termasuk mulut dan hidung. (Hr, Tirmidzi)

2. Apakah tubuh kita dilap (dikeringkan) ataukah tidak, keduanya adalah sunnah, yang manapun yang dikerjakan dapat dilakukan dengan niat mengåmalkan sunnah. (Misykat)

Catatan : Untuk wanita yang rambutnya dikepang, boleh saja ia tidak melepaskan kepangan rambutnya, tetapi ia wajib membasahi dasar dari setiap dan seluruh rambutnya. Apabila ia tidak dapat melakukannya, maka mandinya tidak sah. Jika ada sehelai rambutnya tidak dibasahi (tetap kering), maka mandinya itu tidak sah. Lelaki yang memanjangkan rambutnya dan mengepangnya, tidak boleh membiarkan rambut kepalanya tetap kering. Bagi wanita yang tidak dapat membasahi dasar kepangan rambutnya, maka perlu baginya untuk membuka kepangan rambutnya itu dan mencuci seluruh rambutnya.

3. Dianjurkan untuk membersihkan seluruh tubuh dengan menggosoknya. Seluruh bagian tubuh harus digosok dengan tangan untuk memastikan bahwa air mencapai seluruh bagian tubuh.

4. Cincin, anting-anting, dan sebagainya harus diputar-putar atau lebih baik dilepas untuk memastikan tidak ada bagian tubuh yang tertutup olehnya sehingga tidak terkena air. Pusar dan telinga juga harus dicuci.

5. Terakhir, kita tempatkan diri kita pada tempat yang bersih dan mencuci kaki kita apabila belum dicuci ketika berwudhu dan kemudian berpakaian sesegera mungkin. (Misykat)

6. Tidak perlu mengulangi mandi secara keseluruhan, jika setelah mandi ada bagian tubuh yang belum dibasahi. Cukup dengan mencuci bagian yang masih kering itu saja.

Catatan
a. Tidak cukup hanya dengan mengusapkan tangan yang basah saja.
b. Kita tidak perlu berwudhu lagi apabila kita akan mengerjakan shalat walaupun ketika sedang mandi kita bertelanjang.

Demikianlah paparan berkenaan sunah-sunnah mandi dan cara mengerjakannya, semoga kita bisa mengerjakan dan mengamalkannya, sebagai ladang pahala dan cerminan rasa cinta kepada Nabi dalam mencapai keridhaan Allah SWT dan mendapat Syafa'at Nabi Muhammad SAW.
Bagikan Ini Ke :
Admin