MASIGNCLEAN103

PENGERTIAN MA'RIFAT DAN AHLI MA'RIFAT

Pengertian Ma'rifat - Menurut ahli bahasa, kata ma'rifat berarti mengetahui atau mengenal. Pengertian tersebut bisa diperluas menjadi cara mengetahui atau mengenal Allah SWT melalui tanda-tanda kekuasan-Nya yang berupa makhluk-makhluk ciptaan-Nya. Karena dengan hanya memperhatikan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT kita bisa mengetahui akan keberadaan dan kebesaran-Nya. Kita tentu yakin dan paham , bahwa tidak ada satu makhluk pun, yang ada dengan sendirinya. Semuanya pasti ada yang menciptakannya. Dan yang menciptakannya hanya lah Allah SWT.

Ma'rifat, Ahli Ma'rifat

Tanda-tanda tentang adanya allah SWT sudah jelas terlihat didekat kita. Setiap hari kita bisa melihat matahari dipagi hari sampai sore hari. Dan kita bisa melihat bulan dan bintang di malam hari. Semua itu yang menciptakannya adalah Allah semata. Siapa yang yang tak mengenal Allah SWT melalui tanda-tanda kekuasaan-Nya, ia adalah sebuta-buta manusia. Bukan buta matanya, melainkan buta hatinya. Sebagaimana Allah berfirman :

فَاِنََّهاَلاَتَعْمىَ الْاَبْصَارُوَلَكِنْ تَعْمَى الْقلُوْبُ الَّتِىْ فِى الصُّدُوْرِ

"Sesungguhnya bukan matanya yang buta, tapi mata hatinyalah (yang buta) yang berada dalam rongga dadanya".

Adapun cara memperlihatkan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT yang berupa makhlu-makhluk-Nya tersebut bukanlah sekedar dengan menggunkan penglihatan lahir saja. Tetapi harus ditunjang dengan penglihatan bathin (hati) yang jernih dari berbagai macam dosa.

Sabda Rasulullah SAW kepada sahabat Abu Dzar Al-Ghifari :

يابَاذَرِّاعْبُدِاللَّهَ كَاَنَّكَ تَرَاهُ فَاِنْ كُنْتَ لاَتَرَاهُ فَاِنَّهُ يَرَاكَ

"Wahai Abu Dzar, sembahlah Allah seakan-akan kamu melihatnya. Bila kamu tidak melihat Allah, maka yakinlah (dalam hatimu) bahwa Allah melihat kamu".

Saudara, buta mata belum tentu membawa bencana.Tetapi buta hati, pastilah akan mendapatkan dosa dan siksa. Karena apabila manusia sudah menderita penyakit buta hati, maka selama ia belum mendapatkan cahaya ilahi yang berupa hidayah kebenaran, maka selama itu pula ia akan tersesat jalannya. Bukan jalan menuju Syurga nya Allah SWT yang ia tempuh, melainkan jalan ke neraka. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat Al-Isra' ayat 72 yang berbunyi :

وَمَنْ كَانَ فِىْ هَذِهِ اَعْمَى فَهُوَفِالْلاَخِرَةِاَعْمَى وَاَضَلُّ سَبِيْلاَ

"Dan barangsiapa yang buta (hati) di (dunia) ini, maka ia buta di akhirat nanti dan bahkan lebih sesat jalannya".

Setelah kita mengenal dan mengetahui kebenaran Allah SWT, apakah pengenalan dan pengetahuan kita tersebut berhenti begitu saja?. Tentu jawabannya tidak saudara. Akan tetapi lebih dari pada itu. Kita sebagai hamba ciptaan Allah SWT , sudah sepantasnya mengabdikan diri secara bulat dan utuh, semata-mata hanya untuk mengharapkan keridhaan-Nya.

Salah satu tanda orang yang berma'rifat kepada Allah SWT adalah, bahwa ia senantiasa bersandar dan berserah diri kepada Allah semata. Apapun yang terjadi yang menimpa dirinya, selalu diterima dengan baik. Apabila mendaptkan kenikmatan, ia mensyukurinya. Dan apabila ia mendapatkan musibah, maka ia menerima cobaan itu dengan sabar dan tabah. Orang yang seperti ini percaya, bahwa semua itu datangnya dari Allah SWT untuk kebaikan dirinya. Karena tidak ada sesuatu pun yang terjadi di dunia ini, kecuali ada manfaat atau hikmah dibalik perisrtiwa tersebut.

Selain itu pula, orang yang berma'rifat kepada Allah tidak akan pernah menyombongkan dirinya. Sebagai makhluk yang lemah dan tanpa daya upaya, manusia tidak bisa berbuat apapun kecuali atas pertolongan dan izin dari Allah Yang Maha Perkasa. Karena itu ia pun selalu mencari jalan untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya untuk mendapat pertolongan, perlindungan dam karunia dari-Nya. Apapun yang dapat menghalangi jalannya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT ia singkirkan jauh-jauh dari lubuk hatinya, seperti sifat serakah kepada dunia, kikir, sombong, riya', dan berbagai sifat tercela lainya.

Menurut seorang ahli ma'rifat terkenal yang bernama Al-Junaid, bahwa seseorang belum bisa disebut ahli ma'rifat sebelum dirinya mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :

1. Mengenal Allah SWT secara mendalam, hingga seakan-akan dapat berhubungan langsung dengan-Nya.
2. Dalam beramal selalu berpedoman kepada petunjuk-petunjuk Rasulullah SAW dengan Haditsnya.
3. Berserah diri kepada Allah SWT dalam hal mengendalikan hawa nafsu.
4. Merasa bahwa dirinya adalah kepunyaan Allah SWT dan kelak pasti akan kembali kapada-Nya.

Adapun menurut Imam Al-Ghozali sebagaimana yang ditulis dalam kitab Ihya 'Ulumuddin, disitu menyebutkan empat hal yamg harus dikenal dan dipelajari oleh seorang yang berma'rifat kepada Allah SWT, yakni :

1. Mengenal siapa dirinya.
2. Mengenal siapa Tuhannya.
3. Mengenal Dunianya.
4. Mengenal Akhiratnya.

Demikianlah hal-hal yang yang bisa dipaparkan dalam judul tulisan ini, semoga dapat berguna untuk meningkatkan rasa iman dan taqwa kepada Allah SWT. Dan semoga kita bisa mengamalkan apa yang dipetik dari tulisan ini, dalam pencapaian mengenal Allah SWT dan mendapat keridhaan-Nya. 
Bagikan Ini Ke :
Admin