MASIGNCLEAN103

Segala Sesuatu Yang Diterima Adalah Ketentuan Allah SWT

Segala sesuatu yang diterima di dunia ini adalah ketentuan Allah SWT, yang tidak bisa dicegah oleh siapapun. Baik itu cobaan ataupun nikmat yang didapatkan. Meski adanya usaha untuk bisa menembus atau mencegahnya, pada hakikatnya tidak akan bisa. Karena ketentuan Allah SWT itu pasti. 

 Ketentuan Allah SWT

Syaikh Ibn 'Atho'illah mengatakan :

اِرَادَتُكَ التَّجْرِيْدَ مَعَ اِقَامَةِ اللّهِ اِيَّاكَ فِى الْاَسْبَابِ
مِنَالشَّهْوَةِالْحَفِيَّةِ٠وَاِرَادَتُكَ الْاَسْبَابَ مَعَ اِقَامَةِ اللّهِ اِيَّاكَ فِى
التَّجْرِيْدِاِنْحِطَاطٌ عَنِ الْهِمّةِالْعَلِيَّة٠

Artinya :

"Keinginanmu untuk bertajrid (selalu beribadah tanpa melihat kepentingan dunia) padahal Allah menjadikan engkau pada golongan yang berusaha (kasab), maka keinginan yang demikian itu termasuk keinginan hawa nafsu yang samar (halus). Sebaliknya keinginan dalam berusaha yaitu (untuk memenuhi kebutuhan duniawi) padahal Allah menjadikan engkau ke dalam golongan tajrid, maka keingananmu yang demikian itu berarti merupakan kemunduran dari semangat cita-cita yang luhur"

Adalah sudah menjadi takdir Allah, bahwa di dunia ini terdapat dua macam kedudukan manusia, yakni kasab dan tajrid. Adapun yang dimaksud dengan kasab ialah„bahwa manusia masih harus bergerak dalam bidang usaha untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dunianya, Dan setelah berhasil usahanya, mereka pun tidak segan-segan suntuk membantu kebutuhan masyarakat banyak.

Baca juga :
PENGERTIAN MA'RIFAT DAN AHLI MA'RIFAT
Tanda-Tanda Orang Sombong Dihadapan Allah SWT 
Sedangkan yang dimaksud dalam bidang tajrid adalah, bahwa manusia hanya semata-mata mengabdi kepada Allah tanpa kepentingan dunia, karena mereka sudah merasa cukup puas dengan dunia yang telah dimilikinya. Manusia semacam inilah beruntung, sebagaimana yang tercantum dalam Hadits riwayat Muslim "Sungguh beruntung orang yang masuk Islam dan diberi rizki yang cukup, serta merasa cukup dengan apa yang telah diberikan Allah kepadanya".

Sehubungan dengan hal di atas, Rasulullah SAW, juga pernah bersabda :

يَارَسُوْلَ اللّهِ دُلَّنِىْ عل عَمَلٍ اِذَاعَمِلْتُهُ اَحَبَّنِيَ اللّهُ وَاَحَبَّنِي
النَّاسُ فَقَالَ:اِزْهَدْفِى الدُّنْيَايُحِبُّكَ اللّهُ وَازْهَدْفِيْمَاعِنْدَالنَّاسِ يُحِبُّك
النَّاسُ رواه ابن ماجه


Artinya :

"Wahai Rasulullah, tunjukkan kepadaku amal perbuatan yang apabila aku kerjakan disukai Allah dan disukai orang-orang? , Jawab Rasulullah : Berzuhudlah di dalam dunia, maka engkau akan dikasihi Allah. Dan berzuhudlah di antara sesama manusia, maka engkau akan disukai manusia". (HR. Ibnu Majah)

Dari penjelasan dua hadits diatas, dapat diambil kesimpulan, bahwa manusia yang termasuk dalam kelompok atau golongan tajrid lebih baik daripada golongan kasab. Walaupun demikian, seseorang yang sudah termasuk ke dalam golongan kasab hendaknya jangan berusaha masuk ke dalam golongan tajrid. Apalagi sebaliknya, semuanya itu harusla diterima dengan ikhlas karena sudah menjadi ketentuan Allah. Demikianlah diantara sifat-sifat orang yang berma'rifat kepada Allah SWT.
Bagikan Ini Ke :
Admin