Surah Al Alaq ayat 1 - 5 ini adalah ayat-ayat yang pertama turun kepada Nabi pada saat Nabi Muhammad SAW. dalam Gua Hira, datanglah Malaikat Jibril membawa shahifah (isi Al Qur'an seluruhnya) dan berkata : "Iqra' - Bacalah".
Aku tak bisa membaca, jawab Nabi Muhammad berulang sampai tiga kali dengan jawaban yang sama. Muhammad dipeluk oleh Malaikat Jibril sekeras kerasnya sampai tak bisa berbuat apa-apa. Kemudian Malaikat Jibril melepaskannya, lalu Muhammad berkata"Apa yang akan saya baca".
Ayat pertama berisi perintah secara tegas kepada Rasulullah SAW untuk membaca Lafadz ( اقراء ) adalah bentuk fi'il amr (perintah). Suatu perintah menunjukkan hukum wajib untuk dilaksanakan. Perintah membaca berarti perintah untuk belajar, menuntut ilmu. Perintah yang dimaksud pada ayat ini bersifat umum, tidak tertuju pada suatu ilmu saja. Dengan demikian, kewajiban menuntut ilmu meliputi ilmu yang menyangkut ayat-ayat qauliyah dan ayat-ayat qauniyah.
Baca Juga :
ASBABUN NUZUL SURAH AL - 'ALAQ 1 - 5
Ayat-ayat qauliyah ialah tanda-tanda kebesaran Allah SWT yang berupa firman-Nya, yaitu Al Qur'an. Ayat-ayat qauniyah ialah tanda-tanda kebesaran Allah SWT. yang berupa keadaan alam semesta. Baik ayat-ayat qauliyah maupun ayat-ayat qauniyah, wajib dipelajari.
Ayat-ayat qauliyah wajib dipelajari karena menjadi pedoman hidup kita menuju hidup yang diridhai Allah SWT. Keimanan kita akan makin bertambah dengan mempelajari ayat-ayat qauniyah. Lebih dari 60%, ayat-ayat Al Qur'an membicarakan tentang alam semesta. Adapun yang 40%, ayat-ayat tersebut membicarakan berbagai masalah.
Dalil kewajiban mempelajari ayat-ayat qauniyah, antara lain Allah SWT dalam Surah Az-Zariyat ayat 20 - 21.
Artinya :
20) Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin.
21) Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?
Pada ayat tersebut, Allah SWT mempertanyakan, "Apakah kamu tidak memperhatikan?" Pertanyaan tersebut bukanlah semata-mata pertanyaan, melainkan perintah secara halus agar manusia mau mempelajari alam semesta. Oleh sebab itu, setiap muslim tidak boleh memandang remeh terhadap ilmu biologi, fisika, kimia, geografi, matematika, ataupun sejarah.
Pada ayat 2, Allah SWT. menyatakan bahwa manusia diciptaka dari 'alaqah (segumpal darah). Allah SWT. sendiri juga telah menegaskan bahwa manusia dicipta sebaik-baik ciptaan (QS. At-Tiin/95: 4). Di dunia ini tidak ada makhluk yang dianugerahi wujud dan fasilitas hidup yang menyamai manusia. Allah SWT memberi anugerah berupa akal pikiran, perasaan, dan petunjuk agama. Semua itu menjadikan manusia sebagai makhluk yang paling mulia. Dengan anugerah yang demikian banyak, diharapkan manusia bersyukur kepada Allah dengan menaati semua perintah dan menjauhi semua larangan-Nya.
Dalam kaitannya dengan kewajiban menuntut ilmu, ayat kedua ini juga memberi petunjuk kepada manusia untuk mengenal dirinya secara jelas,yaitu mengetahui asal kejadiannya. Untuk mengetahui secara rinci asal kejadian manusia, dapat disimak firman Allah SWT dalam Al Qur'an Surah Al Mu'minun ayat 12 - 14.
Artinya :
12) Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
13) Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
14) Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging, Kemudian Kami jadikan diamakhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.
Dari ayat tersebut, kita dapat mengetahui bahwa manusia terjadi melalui beberapa proses, yaitu:
A. Penciptaan manusia dimulai dari saripati tanah. Saripati tanah itu, kemudian menjadi bahan makanan tumbuh-tumbuhan dan hewan. Dari tumbuhan dan hewan inilah manusia memperoleh makanan. Apabila yang mengonsumsi makanan (dari hewani maupun nabati) kaum lelaki, sebagian makanan menjadi sperma. Apabila yang mengonsumsi makanan wanita, sebagian menjadi sel telur. Setelah sel telur dibuahi (dengan sperma), jadilah nuffah (zigot) di rahim perempuan.
B. Proses berikutnya, zigot tersebut menjadi 'alaqah (segumpal darah yang menempel) di dinding rahim perempuan. Proses ini berlangsung selama 40 hari.
C. Pada masa 40 hari berikutnya, 'alaqah (segumpal darah yang menempel) di dinding rahim perempuan berubah menjadi lahma (sekepal daging).
D. Pada masa 40 hari berikutnya, sekepal daging itu berubah menjadi tulang (bakal kerangka janin) yang kemudian dibungkus dengan daging, Setelah itu, Allah SWT. menjadikan bentuk lain, yaitu janin.
Ketiga ayat tersebut, memberi motivaSl kepada kita untuk mempelajari ilmu biologi. Untuk lebih lanjut lagit ilmu kedokteran.
Pada ayat 3, terdapat dua pengertian pokok, yaitu perintah membaca (belajar) sebagai penegasan bahwa Allah SWT. Maha Mulia. Islam mendidik umatnya agar menjadi umat yang cerdas, memahami ayat-ayat qauliyah dan ayat-ayat qauniyah. Pemahaman terhadap ayat-ayat qauliyah tanpa dilengkapi ayat-ayat qauniyah, sulit untuk mencapai kemajuan, Sebaliknya„ pemahaman ayat-ayat qauniyah tanpa diimbangi dengan ayat-ayat qauliyah, dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain. Dengan demikian, tepatlah jika dikatakan, "Agama tanpa pengetahuan, pincang. Ilmu pengetahuan tanpa agama, buta (tak tahu arah dan tujuan hidup)".
Banyak ayat Al Qur'an yang mendorong umat Islam untuk menuntut ilmu, antara lain Surah Al Gasyiyah ayat 17 - 20 dan An - Nahl 68 - 69. Lafal ayat tersebut adalah:
Artinya :
17) Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta, bagaimana dia diciptakan?.
18)Dan langit, bagaimana ia ditinggikan?.
19) Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan?.
20) Dan burni bagaimana ia dihamparkan?.
Artinya :
68) "Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia".
69) Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlahjalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluarminuman (madu) yang bermacam-macam wamanya, di dalamnya terdapat Obat yang.menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan".
Kedua ayat di atas memberi motivasi kepada kita agar mau mempelajari ilmu biologi (zoologi) yang terkait dengan lebah.
Pada ayat 4, Allah SWT menjelaskan bahwa Dia mengajar manusia dengan pena. Pena adalah benda mati dan beku. Namun, setelah digunakan manusia dapat dipahami secara jelas oleh orang lain. Dengan pena, manusia dapat mencatat berbagai cabang ilmu pengetahuan. Dengan pena pula, manusia menyatakan pendapat dan keinginan hatinya. Banyak orang yang tidak pandai berpidato, tapi pandai menulis suatu karya ilmiah sehingga memberi manfaat kepada orang lain. Dalam kenyataannya, kekuatan pena (tulisan) tidak kalah dengan kekuatan lisan (pidato). Dengan kemampuan menulis, seseorang mampu meninggalkan jasa yang amat berharga bagi orang lain.
Pada ayat 5, Allah SWT menjelaskan bahwa Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. Manusia lahir ke dunia dalam keadaan tidak mengetahui apa-apa. Secara perlahan-lahan, Allah SWT menganugerahkan pendengaran dan penglihatan. Makin bertambah hari, makin bertambah pengetahuan manusia. Dengan kemampuan membaca dan menulis, manusia dapat mencapai berbagai cabang ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu pengetahuan yang lain.
Menurut Islam, bagaimanakah sikap yang dituntut dari orang berilmu?
Islam telah menetapkan bahwa orang berilmu harus mampu mengamalkan ilmunya, baik untuk kebaikan diri sendiri maupun kebaikan orang lain. Lebih dari itu, ilmu yang dimiliki harus digunakan untuk meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT. Dengan'demikian, orang yang makin pandai, seharusnya makiri bertakwa kepada Allah SWT.
Demikianlah paparan tentang penjelasan Ayat Al - Alaq 1 - 5, semoga dapat menjadikan pemahaman bagi kita terhadap makna dari ayat-ayat yang terkandung didalam Al Qur'an.
Bagikan Ini Ke :
comment 0 Komentar
more_vert