Berdo'a adalah sesuatu hal yang sering kita lakukan dalam kehidupan di dunia ini, sebagai bentuk
permintaan kepada Allah SWT Sang Pencipta kita, apakah itu tentang kesehatan, rezeki, dan untuk
menghilangkan dosa-dosa. Inilah yang di perintahkan dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW kepada
kita umatnya. Sebagaimana dalam sebuah hadits dari Anas r.a ,bahwa Nabi SAW bersabda,
"Do’a adalah intisari ibadah".
Pada sebutir kacang, apa yang ada di dalam kulitnya adalah bagian
utama dari kacang itu, dan yang sebenarnya diinginkan oleh orang yang
memakannya. Karena di situlah intinya, dan itulah yang mempunyai nilai. Demikian
dapat di qiyaskan dalam sebuah do'a. Didalam kehidupan ini kita membutuhkan lindungan
dan kasih sayang Allah yakni dengan melakukan permintaan kepada-Nya melalui do'a yang dipanjatkan.
Berdo’a dan memohon pertolongan dari Allah SWT adalah juga
suatu bentuk ibadah. Tetapi ini bukanlah ibadah biasa, ini adalah intisari ibadah. Kerena
ibadah adalah suatu pernyataan dari seseorang akan kerendahan dirinya di hadapan
Allah SWT, dan pernyataan kerendahan hati. Ketidak berdayaan, ketergantungan, berserah
diri dan menerima serta menyadari akan kebesaran dan kehebatan Allah SWT.
Perbandingan dengan bentuk ibadah lain adalah bahwa didalam
do’a, segi kerendahan hati, dan ketidak berdayaan dan ketergantungan kepada
Allah Yang Maha Kuasa dinyatakan dengan sangat dalam. Dan di dalam do’a
kebesaran dan kehebatan Allah SWT diakui dan ditekankan. Oleh karena itulah, do’a
disebut sebagai intisari ibadah.
Baca juga :
- Inilah Dua Do'a Yang Diajarkan Rosulullah Untuk Menghindari Kesulitan Hidup
- Inilah Pesan Rosulullah Mengenai Waktu
- Inilah Dua Do'a Yang Diajarkan Rosulullah Untuk Menghindari Kesulitan Hidup
- Inilah Pesan Rosulullah Mengenai Waktu
Dalam sebuah hadits yang lain Nabi SAW telah bersabda, "Barangsiapa
tidak memohon kepada Allah SWT, maka Allah akan murka kepada orang itu".
(Misykat)
Karena dalam menyatakan kebutuhan, ketergantungan, dan
keinginannya kepada kenyamanan, orang yang berdo'a menyatakan keyakinannya
terhadap Keesaan Allah Yang Maha Kuasa sebagai Pemberi nafkah yang memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya, dan satu-satunya yang menentukan takdir manusia. Maka
perbuatannya menjadi sebab datangnya keridhaan Allah SWT. Sebaliknya
mereka yang tidak melakukan, menjadi penyebab datangnya kemurkaan Allah SWT.
Bagi siapa pun yang karena alasan apa saja (apakah karena kecongkakkan,
kesombongan atau sebab yang lain) ia tidak mau berdo’a, mungkin karena dari
pengalaman ia merasa tidak dipedulikan, maka ia akan mendapat kemurkaan dan
ketidakridhaan Allah Yang Maha Kuasa.
Dalam hadits berikut ini Rasulullah SAW bersabda, " Tidak diragukan lagi (pasti)
dengan melakukannya akan membantu menghilangkan
kesulitan-kesulitan dan kesusahan-kesusahan yang telah diturunkan, dan
juga membantu mencegah datangnya kesusahan-kesusahan. Karena itu berdo’alah wahai
hamba Allah".
Dengan kata lain, bagi orang yang berdo’a dan memohon dengan
sangat kepada Allah SWT, maka Allah akan menghilangkan kesulitan-kesulitan
yang akan dijatuhkan atau telah dijatuhkan kepadanya.
Demikian paparan yang bisa dijelaskan. Semoga dapat lebih
menyadarkan kita akan kegunaan berdo'a, sebagaimana yang telah diajarkan dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Bagikan Ini Ke :
comment 0 Komentar
more_vert