Allah Maha pengasih dan Maha pengampun; taubatnya Nabi Adam dan Siti Hawa, keduanya diampuni Allah SWT, tetapi atas kesalahannya mereka harus keluar sorga yang penuh kenikmatan. Ini sudah sesuai dengan kehendak Allah SWT yang memang menciptakan manusia sebagai khalifah di bumi, sebagai penghuni dan pengatur planet bumi.
Maka Allah berfirman "Demi kemulian-Ku, kamu berdua harus meninggalkan sorga ini. Kalian akan turun ke bumi yang telah lama terbentang. Disana segala kebutuhan hidupmu tersedia, tetapi kalian harus bersusah payah, harus bekerja keras untuk mendapatkannya".
Selain Adam dan Hawa, Iblis juga diusir dan harus hidup di bumi. Jadi Adam dan Hawa akan hidup bersama Ibis di bumi. Firman Allah: "Turunlah kalian ke bumi. Di bumi kamu hidup, di bumi kamu mati. Dari bumi itu pula kamu akan dibangkitkan. Di atas bumi kelak kamu dan anak cucumu selalu mendapatkan godaan dan tipu daya dari Iblis agar anak cucumu celaka dan hidup sengsara. Disana anak cucumu akan menghadapi perjuangan berat, dari jenis lelaki akan bersusah payah mencari nafkah untuk keluarga. Dari jenis perempuan akan mengalami kesakitan di kala melahirkan anak. Namun kamu jangan khawatir, kamu dan anak cucumu akan Kuberi petunjuk-petunjuk yaitu ajaran-ajaran agama. Barangsiapa mengikuti petunjuk-Ku, maka ia akan selamat dari godaan Iblis".
Baca juga :
Baca juga :
Kisah Singkat Nabi Adam A.S
Kisah Diciptakannya Hawa dan Jebakan Iblis
Demikianlah, Adam dan Hawa harus turun dari sorga. Sewaktu diturunkan ke bumi keduanya berada di tempat yang terpisah jauh. Konon Adam diturunkan di Tanah Hindia, sedang Hawa di Tanah Arab. Di bumi mereka harus menghadapi tantangan berat untuk mempertahankan kehidupan. Wajah bumi yang belum tersentuh tangan manusia, keadaannya sangat menyeramkan. Gunung- gunung menjulang tinggi. Jurang-jurang terjal menganga lebar, pohon-pohon raksasa tumbuh berserakan, binatang-binatang buas baik yang besar maupun yang kecil berkeliaran dimana-mana.
Untuk melindungi tubuhnya dari hawa dingin dan sengatan serangga, Adam dan Hawa memakai kulit binatang sebagai pakaiannya. Selama bertahun-tahun keduanya saling mencari dan berkelana dari satu tempat ke tempat lainnya. Perjalanan yang ditempuh sangat sukar dan penuh bahaya. Derita dan sengsara mereka rasakan. Akhirnya mereka bertemu di Padang ARAFAH setelah saling mencari selama empat puluh tahun.
Betapa terharu Adam melihat keadaan istrinya yang telah kepayahan. Sengsara menapak jalan yang sulit dan kejam. Mereka berpelukan, menangis penuh haru.
Kini mulailah babak baru bagi kehidupan cikal bakal anak manusia. Adam dan Hawa tinggal di sebuah goa yang besar dan lebar. Goa itu terletak di dataran tinggi sehingga tak gampang diserang binatang buas.
Dengan bekal yang telah diberikan Allah, Adam muiai mengelola alam disekitarnym la menjinakkan binatang untuk diternakkan, mengolah lahan pertanian dan perkebunan buah-buahan. Tantangan alam yang keras telah menggerakkan akal pikiran Adam agar dapat mempertahankan kehidupan dengan keadaan yang lebih baik.
Apakah karena kesalahan Nabi Adam sehingga seluruh umat manusia harus menderita hidup di dunia?
Bukan? Nabi Adam memang diciptakan Allah sebagai Khalifah atau pengelola bumi dan isinya. Hanya saja, setelah diciptakan Nabi Adam ditempatkan di sorga, setelah itu beliau harus ketempat tujuannya yaitu bumi.
Namun dari sini kita harus pandai-pandai dan waspada terhadap bujuk rayu iblis dan setan. Mereka akan berusaha dengan segala macam cara untuk menjerumuskan manusia kelembah dosa. Salah satu jurus Iblis yang paling ampuh untuk meruntuhkan iman manusia ialah menjadikan baik sesuatu perbuatan maksiat atau dosa dalam pandangan manusia. Padahal dosa adalah dosa, maksiat adatah maksiat, barang yang haram itu sudah jelas, jika dilanggar berarti kita menuruti bujukan setan dimana musuh yang nyata bagi semua umat manusia. Bukan setannya yang nyata tapi ucapan dan perbuatan yang bertentangan dengan agama itulah yang nyata dan dapat dipahami oleh manusia agar menghindarinya.
Demikianlah kisah Adam dan Hawa diturunkan ke bumi yang bisa dipaparkan. Semoga dapat menjadikan pengetahuan kembali bagi kita. Dan dapat dijadikan pelajaran untuk terus terhindar dari godaan syetan yang terkutuk dikehidupan dunia ini.
Bagikan Ini Ke :
comment 0 Komentar
more_vert