MASIGNCLEAN103

Inilah Pesan Rosulullah Mengenai Waktu

Inilah Pesan Rosulullah Mengenai Waktu - Waktu atau kesempatan adalah salah satu anugerah Allah SWT yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Seorang hamba yang pandai memanfaatkan waktu dapat menggunakan waktunya dengan baik. Tentu saja dengan beribadah kepada Allah. Sebaliknya, hamba yang tidak pandai memanfaatkan waktunya, ia pun tidak akan beribadah dengan baik dan istiqomah. Oleh karena itu, manfaatkanlah waktu dengan sebaik-baiknya untuk kehidupan setelah kematian. Sebagaimana Hadits Rasulullah SAW :

Hadits Tentang Waktu

عَنْ عَبْدِاللّهِ بْنِ عُمَرُرَضِيَ اللّهُ عَنهُمَاقَالَاَخَذَرَسُوْلُ اللّهِ صَلَّى اللّهُ
 عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَنْكِبي فَقَالَ كُنْ فِى الدُّنْيَاكَاَنَّكَ غَرِيْبٌ اَوْعَابَرُسَبِيْلٍ
 وَكَانَ ابْنُ عُمَرُيَقُوْلُ اِذَا اَمْسَيْتَ فَلاَتَنْتَظِرِالصَّبَاحَ واِذَااَصْبَحْتَ
فَلاَفَنْتَظِرَالْمَسَاءَوَخُذْمِنْ صِحَتِكَ لِمَرَضِكَ وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ
 رواه البخارى

"Dari Abdullah bin Umar r.a ia berkata, "Rasulullah SAW memegang pundakku seraya bersabda, jadilah kamu di dunia ini seakan-akan kamu orang asing atau orang yang melewati suatu jalan". "Ibnu Umar berkata "Apabila kamu berada di sore hari, janganlah kamu menunggu (melakukan sesuatu) hingga pagi datang. Apabila kamu berada di pagi hari, janganlah kamu menunggu (melakukan sesuatu) hingga sore datang. Gunakanlah waktu sehatmu untuk menghadapi sakitmu dan waktu hidupmu untuk menghadapi matimu". (HR. Al Bukhari)

Penjelasan Hadits


 فِى الدُّنْيَاكَاَنَّكَ غَرِيْبٌ اَوْعَابَرُسَبِيْلٍ

Syaikh Abdul Muhsin al-Abbad dalam kitabnya Fathul Qowi al-Matin menerangkan bahwa orang asing adalah seseorang yang tinggal di sebuah negeri yang bukan negeri asalnya karena adanya suatu urusan, maka diapun akan bersiap-siap untuk berangkat dari negeri tersebut kapan saja urusannya selesai dan kembali ke negeri asalnya, adapun orang yang safar adalah orang yang sedang melakukan suatu perjalanan yang melewati berbagai negeri dan tidak bermukim pada negeri yang dia lewati sampai dia menyelesaikan perjalanannya. Maka negeri asing dan negeri yang dilewati adalah sebagai permisalan dunia, sementara keberangkatan atau perjalanannya adalah menuju akhirat. Yang demikian ini bisa dilakukan dengan cara mengingat kematian, mengurangi angan-angan dan mempersiapkan diri menuju akhirat dengan melakukan amalan saleh.

Dalam kitab Fathul Bari Al-Imam an-Nawawi asy-Syafi'i Rahimahullah mengatakan :

مَعنى الحديث لاترْكَن الى الدّنْياولاتتّخذهاوطنًاولاتحدِّيث نفسك بلبقاءِ فيهاولاتتعلَّق منها بمالايتعلَّق به الغريب فى غيروطنه

"Makna hadits ini adalah janganlah engkau condong kepada dunia, jangan menjadikan-nya sebagai tempat tinggal yang permanen dan jangan sampai jiwamu membisikkan kepadamu untuk tinggal selama-lamanya di dunia serta jangan sampai engkau bergantung kepadanya sebagaimana orang asing yang tidak bergantung kepada selain negeri asalnya ".

Hendaklah seorang mukmin menjadikan kehidupannya di dunia berada pada salah satu dari 2 keadaan: - Ibarat keadaan orang asing yang tinggal di negeri asing, yang kesibukannya hanyalah mempersiapkan bekal untuk kembali ke negeri asalnya (akhirat). - Ibarat keadaan orang yang safar yang tidak memiliki tempat tinggal sama sekali bahkan siang dan malamnya dia gunakan untuk berjalan menuju negeri tujuannya.

Dan barangsiapa yang keadaannya demikian ketika di dunia, maka tidaklah dia bersemangat, kecuali semata-mata dalam rangka mempersiapkan bekal yang bermanfaat ketika dia kembali ke negeri asalnya. Maka dia pun tidak akan bersaing dengan penduduk negeri yang dia tinggal terasing di negeri tersebut dalam rangka memperebutkan kedudukan. Demikian pula tidaklah dia bersedih dikarenakan kerendahan dirinya di hadapan mereka.

اذا امسَيتَ فلاتَنتَظِرِالصِّباحَ واذااصْبَحت فلاتنتظرالمَساءَوخُذْمِنْ صِحَّتِك لمرضك ومِن حيتِك لموتك

Setelah mendengar wasiat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam,lbnu Umar Radhiy llahu'Anhuma pun memberikan 2 (dua) wasiat yaitu:
a. Apabila engkau berada di waktu sore, makajangan menunggu waktu pagi dan apabila engkau berada di waktu pagi, maka jangan menunggu waktu sore.
b. Manfaatkanlah masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu dan masa hidupmu sebelum datang kematianmu.

Wasiat pertama yaitu Apabila engkau berada di waktu sore, maka jangan menunggu waktu pagi. Maksudnya adalah segeralah engkau beramal sebelum datang waktu pagi dan jangan katakan aku akan beramal besok saja, karena bisa jadi engkau akan meninggal dunia sebelum datang waktu pagi. Demikian pula Apabila engkau berada di waktu pagi, maka jangan menunggu waktu sore. Maksudnya adalah beramallah dan persiapkan bekal berupa amal saleh karena bisa jadi engkau akan meninggal dunia sebelum datang waktu sore.

Dalam hadits ini mengingatkan kita, bahwa tidak pantas bagi seorang mukmin untuk menjadikan dunia sebagai tempat tinggal permanen yang dia merasa nyaman di dalamnya. Akan tetapi hendaknya seorang mukmin di dalam menjalani kehidupan dunia ini ibarat seorang musafir yang mempersiapkan perbekalan untuk melanjutkan perjalanan berikutnya.

Wasiat kedua yaitu Manfaatkanlah masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu dan masa hidupmu sebelum datang kematianmu. Maksudnya adalah sebagai seorang muslim hendaklah bersegera untuk beramal saleh kapanpun dia mampu untuk melakukannya, yaitu tatkala dia dalam kondisi sehat sebelum datangnya penghalang seperti sakit dan usia senja dan hendaklah mengisi umur kehidupannya dengan amal-amal saleh sebelum datangnya kematian secara tiba-tiba, maka ia pun akan berpindah dari negeri amalan (dunia) menuju negeri pembalasan (akhirat).

Dalam hadits ini Umar mengajak kita untuk bersegera melakukan amal-amal saleh sebelum datangnya beberapa perkara yang akan menghalangi untuk beramal saleh seperti sakit, kematian atau munculnya tanda-tanda kiamat besar yang ketika itu tidaklah akan diterima amalan seorang hamba. Dan kapan saja datang penghalang yang menghalangi diri seseorang dengan amalannya, maka tidak ada lagi yang tersisa baginya, kecuali kerugian dän penyesalan dalam hatinya, dan diapun akan berangan-angan untuk kembali kepada keadaan yang dia bisa melakukan amalan. Tetapi sayang, angan-angannya tidak bermanfaat sedikitpun.

Dalam Surah Al Mu'minun ayat 99 - 100 Allah SWT telah menegaskan tentang keadaan orang-orang kafir tatkala kematian datang menjemput:

Surat Al-Mu'minun 99-100

Artinya: 
99. "(Demikianlah Keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, Dia berkata: Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia)".
100. "Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan". 

Hadits ini menjelaskan bahwa waktu di dunia ini, kita disuruh untuk bersikap seperti orang asing atau sedang melewati jalan. Dengan demikian, kita harus menyadari bahwa kesempatan hidup hanya sebentar, seperti orang singgah dalam suatu perjalanan.

Kita harus pandai memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. "Apabila kamu berada di sore hari, janganlah kamu menunggu (melakukan sesuatu) hingga pagi datang. Apabila kamu berada di pagi hari, janganlah kamu menunggu (melakukan sesuatu) hingga sore datang". Artinya, apa yang mampu kita lakukan saat inil jangan ditunda-tunda. Kita tidak pernah tahu apa yang akar terjadi pada saat berikutnya.

Pada akhir hadits ini dijelaskan, gunakanlah waktu sehatmu untuk menghadapi sakitmu dan waktu hidupmu untuk menghadapi kematian. Ketika sehat, kita mampu melakukan berbagai aktivitas. Kesehatan harus kita manfaatkan. Jika sudah jatuh sakit, biasanya kita baru menyesalinya. Ketika masih diberi hidup oleh Allah SWT, mari kita gunakan untuk memperbanyak ibadah. Apabila kematian sudah datang, tidak ada lagi yang bisa kita lakukan.
Bagikan Ini Ke :
Admin