MASIGNCLEAN103

KETAHUI LAGI, KEUTAMAAN DAN ADAB MENUNTUT ILMU

Allah SWT memberikan kemuliaan kepada orang-orang yang berilmu dengan memberikan berbagai keutamaan didalamnya, dan kita sebagai manusia ciptaan-Nya senantiasa dianjurkan untuk memiliki adab-adab dalam menuntut imu yang Allah berikan. Adapun keutamaan dan adab menuntut imu adalah sebagai berikut :

KEUTAMAAN DAN ADAB MENUNTUT ILMU

KEUTAMAAN MENUNTUT ILMU

1. "Sebaik-baik umatku adalah ulama dan sebaik-baik ulama adalah yang berkasih sayang. Ingatlah bahwa sesungguhnya Allah akan mengampuni orang alim sebanyak 40 dosa dan setelah itu Allah mengampum 1 dosa orang bodoh".
2. "Dan ingatlah orang alim yang rahim (kasih sayang) akan datang pada hari kiamat dengan bercahaya dan akan menerangi antara barat dan timur seperti terangnya bulan purnama”.
3. "Allah akan tetap menolong hamba-Nya selama hamba-Nya mau menolong saudaranya. Dan barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu pasti Allah memudahkan baginya jalan untuk ke surga. Dan apabila berkumpul suatu kaum di suatu rumah dari rumah-rumah Allah (masjid) dengan membaca Al Qur'an dan mempelajarinya sesama mereka niscaya turun atas mereka ketenteraman dan mereka diliputi rahmat dan dikelilingi para malaikat dan Allah menyebutnya dalam golongan yang ada pada-Nya. Dan barangsiapa yang lambat amalnya, maka tidak akan dipercepat diangkat derajatnya".
4. "Barangsiapa berjalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga". (HR. Muslim)
5. "Barangsiapa memberikan petunjuk kebaikan, maka baginya akan mendapatkan ganjaran seperti ganjaran yang diterima oleh orang yang mengikutinya dan tidak berkurang sedikit pun hal itu dari ganjaran orang tersebut". (HR. Muslim)
6. "Jika anak Adam telah meninggal dunia maka terputuslah amalnya, kecuali 3 (tiga) hal yaitu :
a. Ilmu yang bermanfaat.
b. Shadaqah jariyah.
c. Anak shaleh yang mendo'akan kedua orang tuanya". (HR. Muslim)
7. "Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah untuk diberi kebaikan, maka orang itu lalu memperdalam agama Islam". (HR. Bukhari-Muslim)


ADAB MENUNTUT ILMU

1. Niat
Niat dalam menuntut ilmu adalah untuk mencari ridha Allah. Hendaknya diiringi dengan hati yang ikhlas benar-benar karena Allah. Bukan untuk menyombongkan diri, menipu orang lain ataupun pamer kepandaian, tetapi untuk mengeluarkan diri dari kebodohan dan menjadikan diri kita bermanfaat bagi orang lain.
2. Bersungguh-sungguh
Dalam menuntut ilmu haruslah bersungguh-sungguh dan tidak pernah berhenti. Allah mengisyaratkan dalam firman-Nya yang berbunyi "Dan orang-orang yang berjuang dijalan Kami pastilah akan Kami tunjukkän kepada mereka jalan Kami ...". (QS. AI Ankabut/29:69)
3. Terus-menerus
Hendaklah kita jangan mudah puas atas ilmu yang kita dapatkan sehingga kita enggan untuk mencari lebih banyak lagi. Seperti pepatah yang disampaikan oleh Sofyan bin Ayyinah "Seseorang akan tetap pandai selama dia menuntut ilmu. Namun jika ia menganggap dirinya telah berilmu (cepat puas) maka berarti ia bodoh". Allah lebih menyukai amalan yang sedikit tapi dilakukan secara terus-menerus dibandingkan amalan yang banyak tetapi hanya dilakukan sehari saja.
4. Sabar dalam menuntut ilmu
Salah satu kesabaran terpuji yang harus dimiliki oleh seorang penuntut ilmu adalah sabar terhadap gurunya seperti kisäh Nabi Musa AS dan Nabi Khidir AS. (QS. Al Kahfi/18 : 66 - 70). Kita jangan cepat putus asa dalam menuntut ilmu jika mendapatkan kesulitan dalam memahami dan mempelajari ilmu.
5. Menghormati dan memuliakan orang yang menyampaikan ilmu kepada kita Di antara penghormatan murid terhadap gurunya adalah berdiam diri maupun bertanya pada saat yang tepat dan tidak memotong pembicaraan guru, mendengarkan dengan penuh khidmat, dan memperhatikan ketika beliau menerangkan, dan sebagainya.
6. Baik dalam bertanya
Bertanya hendaknya untuk menghilangkan keraguan dan kebodohan diri kita, bukan untuk meremehkan, menjebak, mengetes, mempermalukan guru kita, dan sebagainya. Aisyah RA tidak pernah mendengar sesuatu yang belum diketahuinya melainkan sampai beliau mengerti. Orang yang tidak mau bertanya berarti menyia-nyiakan ilmu yang banyak bagi dirinya sendiri. Allah pun memerintahkan kita untuk bertanya kepada orang yang berilmu seperti dalam firman-Nya QS. An-Nahl/16:43.

Baca juga :
Inilah Hadits Tentang Menuntut Ilmu
Inilah Pesan Rosulullah Mengenai Waktu 

KETERKAITAN HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU DAN MENGHARGAI WAKTU

Setelah memahami kandungan hadits-hadits, baik yang berkaitan dengan menuntut ilmu maupun menghargai waktu, keduanya sangat berkaitan. Keterkaitan antar kedua hadits tersebut, antara lain :

1. Kita harus giat menuntut ilmu selama masih mempunyai kesempatan. Jika kita tidak memanfaatkan waktu untuk belajar, kita akan mendapat kerugian.
2. Kita mampu menghargai waktu sebaik-baiknya, jangan membiasakan diri bermalas-malasan dan menghabiskan waktu dengan perbuatan yang tidak bermanfaat. Salah satu bentuk kegiatan yang bermanfaat ialah menuntut ilmu.


PENERAPAN KANDUNGAN HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU DAN MENGHARGAI WAKTU DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Setiap orang Islam wajib mengamalkan isi kandungan ayat-ayat Al Qur'an dan hadits Nabi Muhammad SAW dalam kegiatan sehari-hari. Kita telah mempelajari hadits tentang menuntut dan menghargai waktu. Bagaimana penerapan hadits tersebut dalam kehidupan sehari-hari?

Penerapan kandungan hadits menuntut ilmu dan menghargai waktu dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:

1. Memanfaatkan masa muda untuk menuntut ilmu sebanyak-banyaknya, baik secara formal (melalui sekolah) maupun nonformal (di luar sekolah).
2. Menampakkan kesungguhan dalam belajar baik ketika di dalam sekolah maupun di luar sekolah.
3. Lebih mengutamakan penguasaan ilmu daripada memikirkan harta.
4. Rela mengeluarkan biaya demi tercapainya suatu ilmu.
5. Rajin menghadiri majelis ilmu, misalnya seminar, pengajian, atau ceramah-ceramah umum.
6. Rajin memanfaatkan waktu-waktu longgar untuk membaca buku-buku ilmu pengetahuan.
7. Menyetujui dan mendukung setiap usaha untuk meningkatkan ilmu pengetahuan.
8. Gemar bergaul dengan orang-orang yang lebih pandai dan shaleh, serta mengurangi bergaul dengan orang-orang yang tidak berilmu dan thalih.

Demikianlah keutamaan dan adab menuntut imu yang bisa terpaparkan. Semoga bisa menjadi acuan kita dalam pengamalan menuntut ilmu di kehidupan sehari-hari, agar ilmu yang kita dapati dapat bermanfaat dan barokah.
Bagikan Ini Ke :
Admin